Fatwa Tanya Jawab

Cara Yang Baik Untuk Mengingkari Kemungkaran

PERTANYAAN :

Kami perhatikan banyak sekali para pemuda yang antusias mengingkari kemungkaran, tapi mereka kurang baik dalam mengingkarinya. Apa saran dan petunjuk Syaikh untuk mereka, dan bagaimana cara terbaik untuk mengingkari kemungkaran?

JAWABAN :

Saran saya untuk mereka agar mengkaji masalahnya dan pertama-tama mempelajarinya sampai yakin benat bahwa masalah tersebut baik atau mungkar berdasarkan dalil syar’i, sehingga dengan demikian pengingkara mereka itu dengan hujjah yang nyata, hal ini berdasarkan Firman Allah azza wa jalla,

قُلْ هَٰذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ ۚ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي ۖ وَسُ‍‍بْ‍‍حَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ

“ Katakanlah, ‘Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik. ” (Qs.Yusuf: 108).

Disamping itu, saya juga menyarankan kepada mereka, hendaklah pengingkaran itu dengan cara yang halus, tutur kata dan sikap yang baik agar mereka bisa menerima sehingga lebih banyak berbuat perbaikan daripada kerusakan, hal ini berdasarkan Firman Allah azza wa jalla,

ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُ‍‍مْ
بِ‍‍الَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ

“ Serulah (manusia) kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. ” (Qs. An-Nahl: 125).”

Dan Firman Allah azza wa jalla,

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّ‍‍نَ اللَّهِ لِ‍‍نْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُ‍‍نْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَ‍‍ضُّوا مِنْ حَوْلِكَ

“ Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. ” (Qs. Ali Imran: 159).

Serta sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam,

مَنْ يُحْرَمِ الرِّفْقَ يُحْرَمِ الخَيْرَ

“ Barangsiapa (yang dijadikan Allah) terhalang melakukan kelembutan, niscaya dia terhalang melakukan kebaikan. ” (Dikeluarkan oleh Muslim dalam al-Birr wash Shilah, no.2592).

Dan sabdanya,

إِنَّ الرِفْقَ لاَ يَكُوْنُ فِيْ شَيْءٍ إِلاَّ زَانَهُ وَلاَ يُنْزَعُ مِنْ شَيْءٍ إِلاَّ شاَنَهُ

“ Tidaklah kelembutan itu ada pada sesuatu kecuali akan memperindahnya, dan tidaklah (kelembutan) itu tercabut dari sesuatu kecuali akan memburukkannya. ” (Dikeluarkan oleh Muslim dalam al-Birr wash Shilah, no. 2594).

Serta berdasarkan hadits-hadits shahih lainnya.

Di antara yang harus dilakukan oleh seorang da’i yang menyeru manusia kejalan Allah serta menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran, adalah menjadi orang yang lebih dahulu melakukan apa yang diserukannya dan menjadi orang yang paling dulu menjauhi apa yang dilarangnya, sehingga ia tidak termasuk kedalam golongan orang-orang yang dicela Allah subhanahu wa ta’ala dalam FirmanNya,

أَتَأْمُرُونَ ال‍‍نَّ‍‍اسَ بِالْبِرِّ وَتَ‍‍نْسَ‍‍وْنَ أَنْفُ‍‍سَكُمْ وَأَنْتُ‍‍مْ تَتْلُونَ الْكِتَابَ ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

“ Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban)mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir? ” (Qs. Al-Baqarah: 44).

Dan FirmanNya,

أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ . كَبُرَ مَ‍‍قْ‍‍تًا عِ‍‍نْدَ اللَّهِ أَنْ تَ‍‍قُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ

“ Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? . Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan. ” (Qs. Ash-Shaff: 2-3).

Disamping itu, agar ia tidak ragu dalam hal itu dan agar manusia pun melaksanakan apa yang dikatakan dan dilakukannya. Wallahu waliyut taufiq.

___________________

Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz rahimahullah (majmu’ Fatawa wa Maqalat Mutanawwi’ah, Juz 5 hal. 75-76

Follow Akun Kami

Berdasarkan Al-Qur’an, As-Sunnah, dengan pemahaman generasi terbaik para Shahabat ridwanullah ‘alaihim jami’an, Ijma.

Shahihfiqih.com © Copyright 2024 | All Rights Reserved
Powered by Fahd Network