Artikel

Bisa Yang Selanjutnya Adalah “Jadwal Kita” Untuk Pulang..

Foto ini pesawat Boeing 737 Max 8 PK-LQP. Gambar ana ambil dari Gate 4 bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Ahad sore tanggal 28 Oktober 2018 sekitar menjelang maghrib. Sembari menunggu penerbangan ke Yogyakarta, Selesai Rangkaian Safdah Ust Dr. Abdullah Roy di Bali. (Beliau Ust Dr. Abdullah Roy menuju Surabaya, ana menuju Yogyakarta menggunakan NAM Air)

Subhanallah…

وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا ۖ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

“Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Qs. Luqman 34)

قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

“Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Qs. Jumu’ah 8)

Oleh karenanya dalam suatu hadits yang diriwayatkan Oleh Ibnu Umar radhiyallahu anhuma, saat ada orang anshor mendatangi Rasulullah dan bertanya tentang siapa mukmin yang paling cerdas? Maka Beliau Shalallahi alaihi wasallam bersabda :

أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الأَكْيَاسُ

“Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.” (HR. Ibnu Majah 4259. Hasan Oleh Syaikh Al Albani).

? Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah berkata :
“Bekal yang sebenarnya yang tetap mesti ada di dunia dan di akhirat adalah bekal takwa, ini adalah bekal yang mesti dibawa untuk negeri akhirat yang kekal abadi. Bekal ini dibutuhkan untuk kehidupan sempurna yang penuh kelezatan di akhirat dan negeri yang kekal abadi selamanya. Siapa saja yang meninggalkan bekal ini, perjalanannya akan terputus dan akan mendapatkan berbagai kesulitan, bahkan ia tak bisa sampai pada negeri orang yang bertakwa (yaitu surga). Inilah pujian bagi yang bertakwa.” (Taisir Al-Karim Ar-Rahman, halaman 92)

Allah Ta’ala berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Qs. Al-Hasyr 18)

Saudaraku,
Sebelum saat itu terjadi…
Sebelum semua itu terlambat…
Perbanyaklah bekal amalmu…

___________________

  • Penyusun | Abdullah bin Suyitno (عبدالله بن صيتن)
  • Disusun 24 Shafar 1440 H / 2 November 2018, Menjelang Persiapan Untuk sidang ke 3 Dewan fatwa Perhimpunan Al-Irsyad di Pekalongan.

Follow Akun Kami

Berdasarkan Al-Qur’an, As-Sunnah, dengan pemahaman generasi terbaik para Shahabat ridwanullah ‘alaihim jami’an, Ijma.

Shahihfiqih.com © Copyright 2024 | All Rights Reserved
Powered by Fahd Network