PERTANYAAN : هل فساد الأولاد من الابتلاء؟ Apakah rusaknya anak-anak itu merupakan cobaan? JAWABAN : نعم، الأولاد من الابتلاء Ya, anak-anak merupakan cobaan. Allah Ta’ala berfirman: إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلادُكُمْ فِتْنَةٌ “Sesungguhnya harta-harta kalian dan anak-anak kalian itu hanyalah sebagai fitnah buat kalian.” (QS. At-Taghaabun 15) يعني ابتلاء وامتحان، هل تُحسن تربيتهم، وتصبر عليهم، وتقوم عليهم، […]
Hasan al-Bashri rahimahullah berkata, ابن آدم، ما أعطاك الله تعالى الدنيا إلا اختبارًا، ولا زواها مذ خلقها عن عباده المؤمنين إلا اختبارًا Wahai anak Adam, tidaklah Allah memberimu dunia kecuali sebagai ujian. Allah tidak pula menahannya dari hamba-hamba-Nya yang beriman kecuali juga sebagai ujian. Adab al-Hasan al-Bashri wa Zuhduhu wa Mawaizhuhu hal. 69
Seseorang berkata kepada Imam Al-Auza’i rahimahullah : أريد بيتا بجوار أناس لا يغتابون ولا يحسدون، ولا يبغضون. فأخذني إلى المقبرة وقال: هنا. “Aku ingin rumah tinggal di sebelah orang-orang yang tidak menggibah/menggunjing, tidak iri/dengki, dan tidak membuat marah. Beliau membawaku ke kuburan dan berkata, “Di sini tempatnya.” _______________ Jami’ul Ulum wal Hikam: 2/182
PERTANYAAN : Apakah boleh berlaku curang dalam ujian, terutama dalam materi bahasa inggris yang dianggap tidak ada manfaatnya bagi para siswa? JAWABAN : Tidak boleh melakukan kecurangan dalam ujian, karena Nabi shallallahu alaihi wa sallam telah bersabda, مَنْ غَشَّ فَلَيْسَ مِنَّ “Barangsiapa mencurangi kami maka bukan dari golongan kami” (HR. Muslim) Lagi pula, hal itu […]
Ibnu Hajar Al-Asqolani rahimahullah berkata: الله هيأ لعباده المؤمنين منازل في دار كرامته لا تبلغها أعمالهم، فقيض لهم أسباب الابتلاء والمحن ليصلوا إليها. “Allah menyiapkan bagi hamba-hamba-Nya yang beriman di negeri kemuliaan-Nya kedudukan-kedudukan yang tidak bisa dicapai oleh amal-amal mereka, lalu Dia (Allah Ta’ala) menetapkan untuk mereka sebab-sebab berupa ujian dan cobaan agar mereka bisa […]
PERTANYAAN : Apa hukum berbuat curang (menyontek) ketika ujian? Saya lihat, banyak mahasiswa yang melakukan kecurangan lalu saya menasehati mereka, tapi mereka malah mengatakan, “Ini tidak apa-apa.” JAWABAN : Curang dalam ujian, ibadah atau muamalah hukumnya haram, berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam مَنْ غَشَّنَا فَلَيْسَ مِنَّا “Barangsiapa mencurangi kami maka bukan dari golongan […]
PERTANYAAN : Apa hukum berbuat curang (menyontek) ketika ujian? Saya lihat, banyak mahasiswa yang melakukan kecurangan lalu saya menasehati mereka, tapi mereka malah mengatakan, “Ini tidak apa-apa.” JAWABAN : Curang dalam ujian, ibadah atau muamalah hukumnya haram, berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam مَنْ غَشَّنَا فَلَيْسَ مِنَّا “Barangsiapa mencurangi kami maka bukan dari golongan […]
Wahb bin Munabbih rahimahullah berkata : إذا مدحك الرجل بما ليس فيك فلا تأمنه أن يذمك بما ليس فيك “Jika seseorang memujimu dengan sesuatu yang tidak ada pada dirimu, maka janganlah engkau merasa aman. Sebab, bisa jadi dia juga akan mencelamu dengan sesuatu yang tidak ada pada dirimu.” Shifatu ash-Shafwah hlm. 457
Hasan al-Bashri rahimahullah berkata : ابن آدم، ما أعطاك الله تعالى الدنيا إلا اختبارًا، ولا زواها مذ خلقها عن عباده المؤمنين إلا اختبارًا Wahai anak Adam, tidaklah Allah memberimu dunia kecuali sebagai ujian. Allah tidak pula menahannya dari hamba-hamba-Nya yang beriman kecuali juga sebagai ujian. Adab al-Hasan al-Bashri wa Zuhduhu wa Mawaizhuhu hal. 69
Abdurrahman bin Auf radhiyallahu anhu berkata : اِبْتَلَيْنَا بِالضَّرَّاءِ فَصَبَرْنَا، وَابْتَلَيْنَا بِالسَّرَّاءِ فَلَمْ نَصْبِرْ “Kami diuji dengan kesempitan maka kami pun mampu bersabar, namun sebaliknya ketika kami diuji dengan kelapangan justru kami tidak sabar” ________________ Minhaj Al-Qashidin: 272
Abdul Malik bin Abjar rahimahullah berkata, مَا مِنَ النَّاسِ إِلَّا مُبْتَلَى بِعَافِيَةٍ لِيُنْظَرَ كَيْفَ شُكْرُهُ أَوْ مُبْتَلَى بِبَلِيَّةٍ لِيُنْظَرَ كَيْفَ صَبْرُهُ “Manusia pasti diuji dengan kesehatan untuk dilihat Bagaimana wujud syukurnya, atau di uji dengan bencana untuk dilihat sejauh mana kesabarannya” ________________ Shifat Ash-Shafwah, 3/123
Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah berkata: الله جل وعلا قضى بالامتحان والابتلاء لعباده حتى يتبين الصادق في إيمانه الثابت على دينه من الصنف المتذبذب. “Allah Jalla wa Ala menetapkan ujian dan cobaan kepada hamba-hamba-Nya, agar nampak jelas siapa orang yang jujur imannya dan kokoh di atas agamanya, dan siapa yang jenisnya adalah orang yang tidak punya […]
? Wahb bin Munabbih rahimahullah berkata: إذا سمعت من يمدحك بما ليس فيك، فلا تأمنه أن يذمك بما ليس فيك. “Jika engkau mendengar orang lain memujimu dengan hal-hal yang tidak ada pada dirimu, maka engkau tidak bisa merasa aman dari celaannya kepadamu dengan hal-hal yang juga tidak ada pada dirimu.” __________________ https://bit.ly/2QVGy7h
Abdul Malik bin Abjar rahimahullah berkata : مَا مِنَ النَّاسِ إِلا مُبْتَلًى بِعَافِيَةٍ لِيُنْظَرَ كَيْفَ شُكْرُهُ. أَوْ مُبْتَلًى بِبَلِيَّةٍ لِيُنْظَرَ كَيْفَ صَبْرُهُ . “Tidaklah ada dari seorang manusia, melainkan akan diuji dengan kesehatan untuk dilihat apakah ia bisa mensyukurinya Atau diuji dengan musibah untuk dilihat apakah ia akan bersabar atasnya.” ________________________ Shifatush Shafwah 3/123
Berdasarkan Al-Qur’an, As-Sunnah, dengan pemahaman generasi terbaik para Shahabat ridwanullah ‘alaihim jami’an, Ijma.
Shahihfiqih.com © Copyright 2024 | All Rights Reserved Powered by Fahd Network
