Mutiara Salaf

Istighfar Namun Justru Dimurkai

Yahya bin Muadz rahimahullah berkata :

كَمْ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ مَمْقُوتٍ ، وَسَاكِتٍ مَرْحُومٍ, هَذَا الْمُسْتَغْفِرُ وَقَلْبُهُ فَاجِرٌ، وَهَذَا سَاكِتٌ ،وَقَلْبُهُ ذَاكِرٌ
.
“Betapa banyak orang yang beristighfar namun malah dimurkai dan orang yang diam namun dirahmati. Orang tersebut beristighfar namun hatinya lalai dan orang tersebut diam namun hatinya berdzikir.” (Az Zuhd wa Ar Raqaaiq, Al Khatib Al Baghdadi 23)

 

KENAPA DEMIKIAN ??
Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
.
ﻭَﻟَﺎ ﺗُﻄِﻊْ ﻣَﻦْ ﺃَﻏْﻔَﻠْﻨَﺎ ﻗَﻠْﺒَﻪُ ﻋَﻦ ﺫِﻛْﺮِﻧَﺎ
.
“Dan janganlah mentaati siapa saja yang Kami jadikan HATINYA LALAI dari mengingat Kami.” (Qs. Al-Kahfi 28)

 

? Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata:

ولم يقل: أغفلنا لسانه عن ذكرنا، الغفلة الحقيقية غفلة القلب، لذلك يجب أن يكون الذكر نابعا من قرارة قلبك، لا أن تذكر الله بلسانك وقلبك غافل.

“Allah (dalam ayat diatas) tidaklah berfirman, ‘Kami jadikan LISANNYA LALAI dari mengingat Kami’. Jadi kelalaian hakiki itu adalah KELALAIAN HATI, oleh karena itulah wajib dzikir itu bersumber dari lubuk hatimu, bukan dengan engkau (dzikir) menyebut nama Allah di lisanmu, namun hatimu lalai.” (Syarh Shahih al-Bukhori, kaset nomor 10)

Follow Akun Kami

Berdasarkan Al-Qur’an, As-Sunnah, dengan pemahaman generasi terbaik para Shahabat ridwanullah ‘alaihim jami’an, Ijma.

Shahihfiqih.com © Copyright 2024 | All Rights Reserved
Powered by Fahd Network