Fatwa

Bagaimana Hukum Hadits “Zuhudlah Kamu Dalam Urusan Dunia, Maka Allah Akan Mencintaimu”? Dan Bagaimana Penjelasan Maknanya?

PERTANYAAN :
Ada hadits yang berbunyi:

ازهد في الدنيا يحبك الله، وازهد فيما عند الناس يحبك الناس

“Berlaku zuhudlah kamu dalam urusan dunia, niscaya Allah akan mencintaimu. Dan berlaku zuhudlah kamu terhadap apa yang ada di tangan manusia, niscaya mereka akan mencintaimu.” Apakah hadits ini shahih dan jika shahih, maka mohon jelaskan kepada kami? Semoga Allah membalas kebaikan kepada Anda

JAWABAN:

حديث لا بأس به.. حسن، وهو من أحاديث الأربعين النووية، ومعنى (ازهد في الدنيا) يعني: فيما حرم الله عليك، وفيما يشغلك عن الآخرة، ازهد فيه، واكتف بما يعينك على الخير من المباحات والطيبات، وازهد في التوسع الذي يشغلك عن الخير، وازهد في الحرام أيضاً.وهكذا تزهد فيما عند الناس، لا تشحذهم.. لا تسألهم إذا أغناك الله فلا تسأل، إذا اضطررت فاسأل بقدر الحاجة، كن زاهداً بما عند الناس لا تسألهم؛ لأنك إذا سألتهم أبغضوك، وربما أيضاً وقع في قلبك شيء من الحاجة إليهم والتلذذ بسؤالهم؛ فيكون سجية لك، لا تسأل إلا عند الضرورة بقدر الحاجة.

Hadits tidak mengapa, derajat hadits hasan. Hadits ini termasuk hadits dalam kitab Arba’in Nawawi.

Adapun maksud : Berlaku zuhudlah (tinggalkanlah) urusan dunia yaitu pada perkara yang Allah haramkan atasmu dan yang menyibukkanmu dari urusan akhirat. Berlaku zuhudlah padanya dan cukupkanlah dengan perkara mubah dan baik yang akan membantumu di atas kebaikan dan zuhudlah  dalam memperluas hal yang akan menyibukkanmu dari kebaikan, zuhudlah juga dalam hal yang haram.

Demikian pula hendaknya engkau zuhud terhadap apa yang ada di tangan manusia. Janganlah engkau meminta dengan mendesak kepada mereka, janganlah engkau meminta kepada mereka, bila Allah Ta’ala telah mencukupimu maka jangan engkau meminta. Bila engkau sangat membutuhkan, maka mintalah sekedar kebutuhan. Jadilah seorang yang zuhud terhadap apa yang ada di tangan manusia, jangan meminta kepada mereka, karena jika engkau meminta kepada mereka, niscaya mereka akan membencimu dan terkadang pula terjadi dalam hatimu rasa butuh kepada mereka dan merasa senang meminta kepada mereka, sehingga menjadi tabiatmu. Jadi, janganlah engkau meminta kecuali di saat darurat sesuai kebutuhan.
____________________________

  • Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz rahimahullah
  • Nurun ‘Ala ad-Darb 1010

Follow Akun Kami

Berdasarkan Al-Qur’an, As-Sunnah, dengan pemahaman generasi terbaik para Shahabat ridwanullah ‘alaihim jami’an, Ijma.

Shahihfiqih.com © Copyright 2024 | All Rights Reserved
Powered by Fahd Network