Tahukah engkau hadits yang menjelaskan tentang seorang yang bangkrut dihari kiamat (al-muflis)..??
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda :
أَتَدْرُوْنَ مَا الْمُفْلِسُ؟ قَالُوْا: الْمُفْلِسُ فِيْنَا مَنْ لاَ دِرْهَمَ لَهُ وَلاَ مَتَاعَ. فَقَالَ: إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي مَنْ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلاَةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ، وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا، فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ. فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ، أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ
“Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut itu?” Mereka menjawab: “Orang yang bangkrut di kalangan kami adalah orang yang tidak memiliki dirham dan tidak pula memiliki harta/barang.” Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa, dan zakat. Namun ia juga datang dengan membawa dosa kedzaliman.
• Ia pernah mencela saudaranya,
• Menuduh tanpa bukti (memfitnah),
• Memakan harta,
• Menumpahkan darah orang,
• Memukul orang lain (tanpa hak).
Maka sebagai tebusan atas kedzalimannya tersebut, diberikanlah kebaikannya kepada orang-orang itu. Hingga apabila kebaikannya telah habis dibagi-bagikan kepada orang-orang yang didzaliminya sementara belum semua kedzalimannya tertebus, diambillah kejelekan/ kesalahan yang dimiliki oleh orang yang didzaliminya lalu ditimpakan kepadanya, kemudian dia dilemparkan ke dalam neraka.” (HR. Muslim 6522)
Perhatikan sabda Nabi shalallahu alaihi wasallam diatas, tentang :
إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي مَنْ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلاَةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ،
“Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa, dan zakat.”
Coba perhatikan, bahwasanya amalan diatas adalah pahala amalan yang sudah jelas diterima Oleh Allah Tabaraka wa Ta’ala. Bukan belum pasti diterima tetapi sudah jelas-jelas diterima. Tetapi karena dia melakukan kedzoliman atas manusia lainnya maka dibagi-bagi amalnya hingga habis..
Sekarang coba jawab pertanyaan ana..
Apakah antum yakin amalan antum sudah diterima..??? Lantas Antum dengan mudahnya mendzolimi orang lain, menebar dusta, memuat hoax, black campaign, fitnah, mengambil hak orang lain, mencuri, korupsi, bahkan menumpahkan darah, hanya demi kepentingan dan hawa nafsu? Seakan-akan itu semua tidak akan diminta pertanggung jawabannya? Padahal antum yak tahu sedikitpun amalan antum diterima atau tidak, kemudian antum akan bayar kedzaliman antum dengan apa..?
Antum sehat…? Mari muhasabah
____________________
- Penyusun | Abdullah bin Suyitno (عبدالله بن صيتن)
- Disusun 7 Rabiul Awwal 1440 H / 15 November 2018 Yogyakarta