Artikel

Kritik Terhadap Kritik

Kritik, pekerjaan yang tidak memerlukan ilmu, tidak membutuhkan usaha berarti, tinggal menyalahkan, orang terdungu pun bisa melakukannya terhadap orang terpandai. Lihatlah penonton sepak bola yang tak tahu sama sekali memainkannya, seandainya diminta menendang ke gawang kosong pun belum tentu bola masuk, tetapi bagaimana dia bisa dengan mudahnya membodoh-bodohkan pemain yang gagal mencetak gol. 

🔺 Kritik berawal dari dilihatnya kekurangan atau kesalahan, dan kekurangan memang patut dilengkapi, kesalahan layak diluruskan, sehingga kritik memang perlu, tetapi satu hal yang juga patut kita pahami, orang cenderung berat menerima kritik, walaupun terkadang ia benar, karena itu diperlukan seni atau jalan tengah antara keharusan meluruskan kesalahan dan keberatan orang untuk dikritik. Jalan tengah tersebut adalah kritik tidak terbuka, kritik tidak langsung. 

🔺 Kritik tidak terbuka atau tidak langsung dibutuhkan oleh suami istri, apalagi di awal-awal pernikahan yang mungkin masih dalam taraf penjajakan, satu sama lain belum mengenal lebih jauh dan belum mengetahui celah untuk masuk. Kehati-hatian dalam berkata dan bertindak, khususnya yang tertuju kepada sifat dan pembawaan pasangan, apalagi yang memungkinkan melahirkan sensi dan emosi, merupakan sikap santun dan bijak. 

🔘 Di antara bentuk kritik yang patut dikritik adalah kritik kepada pasangan yang terburu-buru, tanpa menimbang akibat atau sisi kemaslahatan, sehingga kritik yang diharapkan membangun, malah sebaliknya, menghancurkan, kritik yang diharapkan membawa efek maslahat, malah sebaliknya, melukai hati dan melahirkan kebencian. 

🔘 Di antara bentuk kritik yang patut dikritik adalah kritik yang tidak menimbang situasi. Ada saat di mana seseorang sulit menerima masukan, padahal itu bukan tabiatnya, ada saat di mana seseorang mungkin menerima masukan, walaupun tabiatnya adalah sebaliknya, mengapa kita saat hendak mengkritik pasangan tidak memperhatikan saat-saat itu? Saat marah, orang cenderung menolak masukan sekalipun ia baik. Saat suka, sebaliknya. Saat di depan umum orang cenderung merasa dipermalukan bila dikritik. Saat berdua, tidak demikian. 

🔘 Di antara bentuk kritik terhadap pasangan yang patut dikritik adalah kritik yang menyudutkan, menggunakan kata-kata tajam atau bahkan mungkin kasar. Benar, pasangan Anda memang salah, tetapi bukan berarti Anda membantainya dengan cacian dan kata-kata yang lebih tajam dari silet. Kebaikan yang terucap oleh kata-kata kasar lebih cenderung ditolak, sedangkan keburukan yang diungkapkan dengan kata-kata lembut cenderung diterima. 

🔘 Di antara bentuk kritik terhadap pasangan yang patut dikritik adalah kritik yang terkesan sangat menggurui, arogan, memposisikan diri lebih tinggi dan mendudukkan obyek kritik lebih rendah. Ingat, suami istri sejajar dalam kemungkinan salah dan benar, tidak melulu suami lebih benar, sebagaimana tidak melulu istri lebih salah, dua-duanya sama-sama mungkin benar, mungkin salah, karena itu bila salah satu salah, tidak patut diposisikan di bawah, lebih rendah. Ingat pula bila Anda yang salah, berkenankah Anda didemikiankan? 

🔘 Di antara bentuk kritik terhadap pasangan yang patut dikritik adalah kritik yang diulang-ulang, bagaimana tidak, sesuatu yang benar dan baik saja, bila diulang-ulang menjemukan, lalu bagaimana dengan kritik yang relatif pahit? Apalagi bila pasangan Anda yang Anda jadikan sasaran kritik sudah berusaha memperbaiki, lalu setiap kali dia kembali salah, dan manusia mana yang tidak kembali salah?, Anda pun mengungkit-ungkit salahnya tersebut dan mengkritiknya dengannya? Menyebalkan bukan! Coba bila anda yang diperlakukan seperti itu? 

• Tujuan kritik adalah membangun, dan membangun itu ada caranya, jangan sampai niat kita membangun malah justru menghancurkan. Jadi selamat mengkritik dan tulisan ini pun terbuka untuk dikritik. Wallahu a’lam. 
_____________________________

  • Alsofwah.or.id
Kirim Pertanyaan ke Shahihfiqih.com - Bertanya ke ulama - Kirim pertanyaan ke Ulama

Follow Akun Kami

Berdasarkan Al-Qur’an, As-Sunnah, dengan pemahaman generasi terbaik para Shahabat ridwanullah ‘alaihim jami’an, Ijma.

Shahihfiqih.com © Copyright 2024 | All Rights Reserved
Powered by Fahd Network