Oleh Syaikh Dr. Sa’ad asy-Syatsri hafidzahullah (Dosen King Saud University & Penasehat King Salman)
Lokasi : Mesjid Kampus UGM
1. Sebagai seorang muslim harus menjaga lisannya dari perkataan yang buruk.
? Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR. Bukhori 6018, Muslim 47, Ahmad II/267)
Menjaga perilaku dalam menyebarkan informasi, hendaknya cek dan ricek ketika menerima berita apalagi berita tersebut dari orang fasik. Wajib diteliti kebenarannya dan tidak sembarangan menyebarkan informasi. Hendaknya menyebarkan informasi yang baik baik saja (ilmu agama,bisnis yang halal, dsb)
? Allah Ta’ala Berfirman :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِن جَآءَكُمْ فَاسِقُُ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَن تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَافَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (Qs. Al Hujurat 6)
? Nabi kita shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
كَفَى بِالْمَرْءِ إِثْمًا أَنْ يُحَدِّثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ
“Cukuplah seseorang telah berdosa jika menyampaikan seluruh yang ia dengar” (Silsilah Ash Shohihah 2025)
2. Menjaga persaudaraan dengan kaum muslimin, tidak memecah belah dengan mengadu domba/fitnah.
Dalam sebuah hadits marfu’ yang diriwayatkan Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu disebutkan :
لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ نَمَّامٌ.
“Tidak masuk Surga orang yang suka mengadu domba.” (Muttafaq ‘alaihi).
Termasuk taat dan patuh kepada pemerintah yang sah dengan tidak menghiraukan pihak pihak yang menjelek jelekan pemerintah.
3. Menjaga kehormatan saudara seiman diantaranya tidak memanggil dengan panggilan yang buruk dan tidak menghibah saudara seiman.
? Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
مَنْ كَانَتْ لَهُ مَظْلَمَةٌ لِأَخِيهِ مِنْ عِرْضِهِ أَوْ شَيْءٍ فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهُ الْيَوْمَ قَبْلَ أَنْ لَا يَكُونَ دِينَارٌ وَلَا دِرْهَمٌ إِنْ كَانَ لَهُ عَمَلٌ صَالِحٌ أُخِذَ مِنْهُ بِقَدْرِ مَظْلَمَتِهِ وَإِنْ لَمْ تَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ صَاحِبِهِ فَحُمِلَ عَلَيْهِ
“Siapa yang pernah menzalimi saudaranya berupa menodai kehormatan (sepertighibah. pent) atau mengambil sesuatu yang menjadi miliknya, hendaknya ia meminta kehalalannya dari kezaliman tersebut hari ini. Sebelum tiba hari kiamat yang tidak akan bermanfaat lagi dinar dan dirham. Pada saat itu bila ia mempunyai amal shalih maka akan diambil seukiran kezaliman yang ia perbuat. Bila tidak memiliki amal kebaikan, maka keburukan saudaranya akan diambil kemudian dibebankan kepadanya.” (HR. Bukhari no. 2449, hadis Abu Hurairah.
4. Sebagaimana disebutkan dalam Al Quran (surat Al-Mu’minun ayat 1-11), ada 6 kiat untuk mencapai surga firdaus yaitu :
a. Sholat khusyu’.
b. Meninggalkan hal sia sia baik dalam perkataan dan perbuatan.
c. Membayar zakat.
d. Menjaga amanah.
e. Menjaga kemaluan.
f. Menjaga sholat 5 waktu.
5. Mengiringi setiap perbuatan buruk dengan perbuatan baik, karena perbuatan baik tersebut dapat menghapus keburukan tersebut.
? Firman Allah Ta’ala :
إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ۚ ذَٰلِكَ ذِكْرَىٰ لِلذَّاكِرِينَ
“Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk” (Qs. Huud 114)
_______________________________
- Penyusun : Pecinta Sunnah -Jogja
- Disusun Senin, 11 Rajab 1437 H/ 18 April 2016