Allah Tabaroka wa Ta’ala berfirman:
(وَلَوْ أَرَادُوا الْخُرُوجَ لَأَعَدُّوا لَهُ عُدَّةً وَلَٰكِنْ كَرِهَ اللَّهُ انْبِعَاثَهُمْ فَثَبَّطَهُمْ وَقِيلَ اقْعُدُوا مَعَ الْقَاعِدِينَ)
“Dan jika mereka mau berangkat, tentulah mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu, tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka, maka Allah melemahkan keinginan mereka dan dikatakan kepada mereka: “Tinggalah kamu bersama orang-orang yang tinggal itu”. (QS. At-Taubah 46)
👤 Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin rahimahullah berkata tentang tafsir ayat diatas :
“Ayat ini adalah ayat yang sangat penting sekali, karena ayat ini adalah barometer bagi seorang hamba. Apabila engkau melihat manusia semua berlomba-lomba untuk melakukan ketaatan, Sholat malam, Tarawih, Memperbanyak doa, Sungguh-sungguh di atas sunnah dan mengamalkan sunnah dan Bersungguh-sungguh beribadah kepada Alloh Azza wa jalla, SEDANGKAN dirimu bermalas-malasan melakukan semua itu. Maka sadarilah bahwa Allah tidak menginginkan kebaikan untukmu. Sehingga Allah melemahkan semangatmu. Karena Allah tidak menyukai amalanmu dan Allah tidak suka engkau mendapat kebaikan, sebabnya adalah penyakit yang ada di dalam hatimu.”
__________________
ar.miraath.net/fawaid/11705