Rasa malu bukan hanya di tampakan dengan cara berpakaian (berhijab) saja.. Tapi rasa malu itu juga di tunjukan wanita dengan cara berjalan, cara berbicara, cara memandang, dan cara berfikirnya.. dan itu semua tidak akan bisa didapatkan kecuali dengan mempelajari dan mengimani apa yang Allah dan rasulNya perintahkan..
๐ค Ibnul Qoyyim rahimahullah menjelaskan :
ููุนูููู ุญูุณูุจู ุญูููุงุฉู ุงููููููุจู ููููููู ููููู ูููููุฉู ุฎููููู ุงููุญูููุงุกู. ูููููููุฉู ุงููุญูููุงุกู ู ููู ู ูููุชู ุงููููููุจู ููุงูุฑูููุญู. ูููููููู ูุง ููุงูู ุงููููููุจูุฃูุญูููู ููุงูู ุงููุญูููุงุกู ุฃูุชูู ูู.
โKuatnya sifat malu tergantung kondisi hidup hatinya. Sedikitnya sifat malu disebabkan oleh kematian hati dan ruh, sehingga semakin hidup hati maka sifat malupun semakin sempurna.” (Madarij as-Salikin 2/249)
Beliau juga mengatakan :
ย ุงููุญูููุงุกู: ููููุจูุนูุซู ุนููููููู ูููููุฉู ุงููู ูุนูุฑูููุฉู
“Sifat malu itu tergantung seberapa besar pengenalan dirinya terhadap Rabbnya.โ (Madarij as-Salikin 2/163)
_____________________
๐ Tim Shahihfiqih, 21 Dzulqo’dah 1442H/ 2 Juli 2021