? Ibnul Qayyim rahimahullah berkata :
“Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada hambaNya, Allah akan melupakan (dari hamba tersebut) kebaikan yang pernah dia lakukan, melupakan dari hati dan lisannya. Apabila seorang hamba jatuh pada perbuatan maksiat, dia menjadikan perbuatan maksiat tersebut di depan matanya, senantiasa mengingatnya.”
? Sebagian ulama salaf berkata :
“Sesungguhnya seorang hamba berbuat dosa kemudian (dengan dosa tersebut) dia masuk ke dalam surga, dan seorang hamba berbuat kebaikan kemudian (disebabkan kebaikan tersebut) dia masuk neraka.
Bagaimana bisa demikian ?
⚫️ Dia berbuat maksiat, setiap dia mengingat kemaksiatan tersebut, dia menangis, menyesal, dia memperbaharui taubatnya, dan memperbanyak istighfar serta memperbanyak amal ketaatan, dengan sebab tersebut dia mendapat rahmat Allah.
⚫️ Dia berbuat kebaikan, dia senantiasa mengungkit-ngungkitnya, menggembar-nggemborkannya di hadapan manusia, dia berbangga terhadap kebaikan tersebut, dia sombong seraya berkata di dalam dirinya (mengapa manusia tidak menghormati aku, padahal aku orang yang taat, sering berbuat baik). Senantiasa perasaan tersebut menguasai dirinya sampai menggiringnya ke neraka.
Tanda kebaikan seorang hamba ketika dia menjadikan kebaikan yang dia lakukan di belakang punggungnya, dan dia menjadikan maksiat yang dia lakukan di depan matanya.”
_________________________
- Miftah Daarus Sa’adah 1 : 338