Ibnul Jauzi Rahimahullah berkata :
“Aku merenungkan secara saksama sebuah fakta yang mencengangkan. Seorang mukmin tertimpa suatu musibah, lalu ia berdoa dan terus berdoa, tapi ternyata keterkabulan tak jua menghampirinya. Saat keputusasaan telah mulai masuk ke jiwanya, ia menoleh ke dalam relung hatinya. Ia pun ridha pada takdir dan tak berputus asa dari rahmat Allah ‘Azza wa Jalla. Dalam kondisi demikian, biasanya doa akan segera dikabulkan oleh-Nya, karena pada saat itu iman tengah bercokol dan syaiton sudah berpamitan.
___________
Shaidul Khatir Hal 177