Artikel

Pemboikot Alqur-an

Saudaraku..
Terpikirkah olehmu jika ada seorang yang memboikot Al-Qur’an?
Bagaimanakah menurutmu tentang hal tersebut sebagai seorang muslim? Pastilah engkau akan berfikir negatif tentangnya..

Coba renungkan, bagaimana jika ternyata kita sendiri adalah pemboikot Al-Qur’an? Ya, tanpa kita sadari ternyata kita termasuk yang memboikot Al-Qur’an! Pastilah tidak terpikir olehmu, dan tidak engkau harap hal tersebut ada pada dirimu..

Tapi coba renungilah firman Allah Ta’ala berikut, Allah Ta’ala berfirman :

وَقَالَ الرَّسُوْلُ يٰرَبِّ اِنَّ قَوْمِى اتَّخَذُوْا هٰذَا الْقُرْاٰنَ مَهْجُوْرًا

“Dan rasul (Muhammad) berkata : Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur’an ini diabaikan.” (Qs. Al-Furqan 30)

? Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan bentuk-bentuk pemboikotan terhadap Al-Quran :

وترك علمه وحفظه أيضا من هجرانه، وترك الإيمان به وتصديقه من هجرانه، وترك تدبره وتفهمه من هجرانه، وترك العمل به وامتثال أوامره واجتناب زواجره من هجرانه، والعدولُ عنه إلى غيره -من شعر أو قول أو غناء أو لهو أو كلام أو طريقة مأخوذة من غيره -من هجرانه

“Tidak mempelajari dan tidak menghafalkan Al-Qur’an, termasuk memboikot Al-Qur’an. Tidak mengimani dan membenarkan Al-Qur’an, termasuk memboikot Al-Qur’an. Tidak merenungkan dan memahami kandungan Al-Qur’an, termasuk memboikot Al-Qur’an. Tidak mengamalkannya, tidak mengikuti perintahnya atau menjauhi larangannya, termasuk memboikot Al-Qur’an. Meninggalkan Al-Qur’an dan memilih lebih sibuk yang lain, seperti syair, nyanyian, ucapan sia-sia atau metode yang diambil dari cara yang bertentangan dengan Al-Qur’an, termasuk memboikot Al-Qur’an.” (Tafsir Ibnu Katsir, 6/108)

? Syaikh Shalih bin Thaha Abdul Wahid hafidzahullah menyebutkan dalam kitabnya :
“Jika engkau membaca ayat dalam (Al-Qur’an) yang melarang riba, tapi engkau tetap melakukan praktek riba, maka pastilah engkau sejatinya adalah pemboikot Al-Qur’an. Jika engkau membaca ayat (dalam Al-Qur’an) yang melarang judi, ghibah, minum khamr, meninggalkan shalat, syirik, tetapi engkau tetap melakukannya, maka pastilah engkau sejatinya adalah pemboikot Al-Qur’an.” (Tabshiratul Anam bil Huquq Fil Islam halaman 34. Hak-hak didalam islam)

وقد يتلوه ولكن لا يتدبره، وقد يحصل التدبر ولكن لا يعمل به، فلا يحل حلاله ولا يحرم حرامه ولا يحكمه ولا يتحاكم إليه ولا يستشفي به مما فيه من أمراض في قلبه وبدنه

“Terkadang dia membaca, namun tidak merenunginya. Terkadang dia sudah merenunginya, namun tidak mengamalkannya, tidak menghalalkan apa yang dihalalkan oleh Al-Qur’an, tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Al-Qur’an, tidak mengikuti hukum yang ada dalam Al-Qur’an. Tidak mengobati penyakit dalam hatinya dengan Al-Qur’an.” (Fatwa Al-lajnah Ad-da’imah Lil Buhutsil Ilmiyyah Wal Ifta , 4/104)

Subhanallah, jangan-jangan kita termasuk didalamnya.. Mari muhasabah diri kita..
Semoga kita tidak termasuk kedalam orang-orang yang memboikot Al-Quran, yang akan diadukan oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam kepada Allah Ta’ala, karena sebab pemboikotan kita terhadap Al-Qur’an.

___________________________

  • Penyusun | Abdullah bin Suyitno (عبدالله بن صيتن)
  • Disusun 10 Muharram 1437 H / 30 September 2017
Kirim Pertanyaan ke Shahihfiqih.com - Bertanya ke ulama - Kirim pertanyaan ke Ulama

Follow Akun Kami

Berdasarkan Al-Qur’an, As-Sunnah, dengan pemahaman generasi terbaik para Shahabat ridwanullah ‘alaihim jami’an, Ijma.

Shahihfiqih.com © Copyright 2024 | All Rights Reserved
Powered by Fahd Network