Pemahaman yang benar adalah nikmat yang besar, yang tidak Allah berikan kepada semua orang. Kadang kala seseorang diberi hafalan dan ilmu yang banyak, namun belum tentu ia memiliki pemahaman yang benar terhadap apa yg dihafalnya. Oleh karenanya, Allah membedakan antara ilmu dengan pemahaman tadi dalam ayat
ففهمناها سليمان وكلا آتيناه حكما وعلما
“Maka Kami fahamkan Sulaiman, sedangkan masing-masing (Sulaiman dan Dawud) telah kami beri hikmah dan ilmu.” (Qs. Al Anbiya’ 79).