Sa’id bin Al-Musayyib rahimahullah berkata,
فَإِنَّ عِبَادَةَ اللَّهِ لَيْسَتْ بالصَّوْمِ وَالصَّلَاةِ، وَلَكِنْ بِالفِقْهِ فِي دِيْنِهِ وَالتَّفَكُّرِ فِي أَمْرِهِ
“Sesungguhnya ibadah kepada Allah itu tidak cukup hanya dengan puasa dan sholat saja, namun harus disempurnakan dengan pemahaman terhadap agama-Nya dan perenungan tentang kekuasaan-Nya ”
.
___________
Al-Faqih wa Al-Mutafaqqih: 1/118