๐ค Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullaah berkata :
ุงุญุฐุฑ ูุง ุฃุฎู ูุง ุชุบุฑูู ุงูุญูุงุฉ ุงูุฏููุง ููุง ูุบุฑูู ุจุงููู ุงูุบุฑูุฑ . ุฃูุช ุฅู ูุณุน ุงููู ุนููู ุงูุฑุฒู ูุดูุฑุชู ููู ุฎูุฑ ูู. ูุฅู ุถูู ุนููู ุงูุฑุฒู ูุตุจุฑุช ููู ุฎูุฑ ูู. ุฃู ุง ุฃู ุชุฌุนู ุงูุฏููุง ุฃูุจุฑ ูู ู ูู ุจูุบ ุนูู ู ููู ุฎุณุงุฑุฉ ูู ุงูุฏููุง ูุงูุขุฎุฑุฉ
Wahai saudaraku waspadalah engkau jangan sampai kehidupan dunia itu memperdayakanmu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu membuatmu terpedaya dari mengingat Allah.
Jika Allah memberimu keluasan dalam rezeki lalu engkau bersyukur atasnya, maka hal itu lebih baik bagimu. Namun seandainya Allah mempersempit rezekimu lalu engkau bersabar, maka itu lebih baik bagimu.
Adapun ketika engkau menjadikan dunia sebagai cita-cita terbesarmu dan puncak pengetahuanmu, maka yang demikian itu adalah kerugian di dunia dan diakhirat.
_____________________________
- Syarah Riyadhus Sholihin 6/688