Mutiara Salaf

Mulailah Dari Membayar Hutang Puasa Dahulu

Utsman bin Wahb rahimahullah berkata :

سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ وَسَأَلَهُ رَجُلٌ قَالَ: 

Aku mendengar sahabat Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu ketika ada seseorang yang bertanya kepada beliau,

إِنَّ عَلِيَّ أَيَّامًا مِنْ رَمَضَانَ، أَفَأَصُومُ الْعَشْرَ تَطَوُّعًا؟ 

“Sungguh, aku memiliki tanggungan (utang) puasa Ramadhan. Apakah boleh aku berpuasa sunnah sepuluh hari?”

Maka Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu menjawab :

قَالَ: لَا، وَلِمَ؟ ابْدَأْ بِحَقِّ اللَّهِ، ثُمَّ تَطَوَّعْ بَعْدَمَا شِئْتَ

“Jangan. Mengapa demikian? Hendaknya engkau memulai dengan hak Allah subhanallahu wa ta’ala. Setelah itu, silakan engkau berpuasa sunnah sesuai dengan keinginanmu.”

__________________

Mushannaf Abdurrazzaq, ash-Shan’ani, jilid 4, halaman 256, no. 7715

Kirim Pertanyaan ke Shahihfiqih.com - Bertanya ke ulama - Kirim pertanyaan ke Ulama

Follow Akun Kami

Berdasarkan Al-Qur’an, As-Sunnah, dengan pemahaman generasi terbaik para Shahabat ridwanullah ‘alaihim jami’an, Ijma.

Shahihfiqih.com © Copyright 2024 | All Rights Reserved
Powered by Fahd Network