👤 Ibnu Hazm rahimahullah berkata :
إِذا حضرت مجْلِس علم فَلَا يكن حضورك إِلَّا حُضُور مستزيد علما وَأَجرا لَا حُضُور مستغن بِمَا عنْدك طَالبا عَثْرَة تشيعها أَو غَرِيبَة تشنعها فَهَذِهِ أَفعَال الأرذال الَّذين لَا يفلحون فِي الْعلم أبدا فَإِذا حضرتها على هَذِه النِّيَّة فقد حصلت خيرا على كل حَال وَإِن لم تحضرها على هَذِه النِّيَّة فجلوسك فِي مَنْزِلك أروح لبدنك وَأكْرم لخلقك وَأسلم لدينك
✔️ Apabila engkau hadir di sebuah majelis ilmu, maka janganlah kehadiranmu itu kecuali sebagai seorang yang hadir karena ingin menambah ilmu dan pahala.
❌ Bukan (sebagai) orang yang hadir namun sudah merasa cukup dengan apa yang ada padamu, mencari sanjungan yang tersebar luas, atau keanehan yang tidak enak dipandang. Ini adalah perbuatan orang-orang rendahan yang tidak akan sukses meraih ilmu sama sekali.
✔️ Apabila engkau menghadiri majelis ilmu dengan niat ini (yaitu niat ingin menambah ilmu dan pahala) maka engkau mendapatkan kebaikan dalam kondisi apapun.
❌ Namun jika engkau tidak hadir dengan niat itu, maka dudukmu di rumahmu lebih rehat untuk badanmu, lebih mulia untuk akhlakmu, dan lebih selamat untuk agamamu.”
_____________________________
- al-Akhlaq wa as-Siyar, 1/92