Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:
أُمَّتِي هَذِهِ أُمَّةٌ مَرْحُومَةٌ، لَيْسَ عَلَيْهَا عَذَابٌ فِي الْآخِرَةِ، عَذَابُهَا فِي الدُّنْيَا الْفِتَنُ، وَالزَّلَازِلُ، وَالْقَتْلُ
“Umatku adalah umat yang dirahmati. Tidak ada adzab untuk mereka di akherat. Adzab mereka hanya di dunia saja, yaitu dengan musibah, gempa bumi, dan dibunuh.” (HR. Abu Dawud no. 4278. Al-Albani rahimahullah berkata, “shahih”.)
Ath-Thibi rahimahullah berkata,
قَالَ الطِّيبِيُّ رَحِمَهُ اللَّهُ الْحَدِيثُ وَارِدٌ فِي مَدْحِ أُمَّتِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاخْتِصَاصِهِمْ مِنْ بَيْنِ سَائِرِ الْأُمَمِ بِعِنَايَةِ اللَّهِ تَعَالَى وَرَحْمَتِهِ عَلَيْهِمْ وَأَنَّهُمْ إِنْ أُصِيبُوا بِمُصِيبَةٍ فِي الدُّنْيَا حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا أَنَّ اللَّهَ يُكَفِّرُ بِهَا فِي الْآخِرَةِ ذَنْبًا مِنْ ذُنُوبِهِمْ وَلَيْسَتْ هَذِهِ الْخَاصِّيَّةُ لِسَائِرِ الْأُمَمِ
“Maksud dari hadits ini adalah untuk memuji umat nabi shollallaahu ‘alaihi wasallam serta untuk menunjukkan kekhususan umat ini jika dibandingkan umat-umat sebelumnya. Yang mana Allah melimpahkan rahmat dan perhatian yang lebih kepada umat ini. Di antara kekhususannya adalah, jika umat ini tertimpa dengan musibah di dunia, bahkan saat mereka tertusuk duri, maka Allah akan menggugurkan dosanya di akhirat. Keutamaan ini tidak dimiliki oleh umat-umat yang lainnya.” (Aunul Ma’bud 11/241)