KEINDAHAN ILMU MENGALAHKAN KEINDAHAN PARAS
Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah berkata:
لمَّا أراد إظهارَ فضله وشرفِه على أهل زمانه كلِّهم، أظهرَ للمَلِك وأهل مصر من علمه بتأويل رؤياه ما عجزَ عنه علماءُ التعبير، فحينئذٍ قدَّمه ومكَّنه وسلَّم إليه خزائنَ الأرض، وكان قبل ذلك قد حبَسه، على ما رآه من حُسْن وجهه وجمال صورته، ولمَّا ظهر له حُسْنُ صورة علمه، وجمالُ معرفته، أطلَقه من الحبس، ومكَّنه في الأرض؛ فدلَّ على أنَّ صورةَ العلم عند بني آدم أبهى وأحسنُ من الصورة الحِسِّيَّة، ولو كانت أجملَ صورة.
Ketika Allah ingin menunjukkan keutamaan dan kemuliaan Nabi Yusuf ‘alaihissalam di atas seluruh orang sezamannya, Dia menjadikan Yusuf mampu menafsirkan mimpi raja dengan ilmu yang tidak dapat dicapai oleh para ahli takwil lainnya.
Setelah itu, raja mengangkatnya, memberinya kedudukan, serta menyerahkan kepadanya perbendaharaan negeri. Padahal sebelumnya, raja pernah memenjarakannya hanya karena melihat ketampanan wajah dan keelokan rupanya.
Namun, ketika raja menyadari keindahan ilmu dan kebijaksanaan Yusuf, yang jauh lebih menakjubkan daripada sekadar ketampanan fisik, ia membebaskannya dari penjara dan memberinya kekuasaan di negeri itu.
Hal ini menunjukkan bahwa dalam pandangan manusia, keindahan ilmu lebih mulia dan lebih indah dibandingkan keindahan fisik, meskipun seseorang memiliki rupa yang paling elok sekalipun.
___________
📚Miftah Daar As-Sa’adah 1/227.