Saudaraku…
Jika Allah mentakdirkan kita sebagai seorang hamba dengan kedudukan tinggi disisiNya, tetapi ternyata amalan-amalan yang kita miliki tidak dapat mencapai derajat tersebut. Maka Allah akan menguji kita dengan nikmat dan cobaan. Sehingga kita senantiasa bersyukur dengan nikmat yang diberikanNya, serta pula sabar dan ridho ketika mendapati suatu cobaan/musibah. Maka sesungguhnya dengan itulah Allah mengangkat kedudukan kita sebagai seorang hamba..
إِذَا سَبَقَتْ لِلْعَبْدِ مِنْ اللَّهِ مَنْزِلَةٌ لَمْ يَبْلُغْهَا بِعَمَلِهِ ابْتَلَاهُ اللَّهُ فِي جَسَدِهِ أَوْ فِي مَالِهِ أَوْ فِي وَلَدِهِ ثُمَّ صَبَّرَهُ حَتَّى يُبْلِغَهُ الْمَنْزِلَةَ الَّتِي سَبَقَتْ لَهُ مِنْهُ
“Jika seseorang hamba ditetapkan kedudukan mulia dari Allah, sementara ia belum mencapainya dengan amalannya, maka Allah akan memberinya musibah pada tubuhnya atau hartanya atau anaknya, lalu Allah akan menjadikannya sabar (yakni, Allah memberi taufiq kepadanya sehingga ia bersabar) sehingga kesabaran tersebut menghantarkanya hingga mencapai kedudukan mulia yang telah ditetapkan untuknya.” (HR. Ahmad) shohih, silsilah Al-Haadits Ash-shahihah 2599
Saudaraku.. Coba renungkanlah… Bukankah Allah Ta’ala akan menghapuskan dosa dari hambaNya yang bersabar dalam menghadapi ujian maupun cobaan..? Dan juga bukankah Allah Ta’ala akan mengangkat derajat orang-orang yang bersabar..?
Maka saudaraku… Hendaklah kita selalu bersabar serta berharap balasan pahala yang terbaik, bahkan bisa lebih baik daripada apa yang kita duga dan dari apa yang kita upayakan..
وَلَنَجْزِيَنَّ الَّذِينَ صَبَرُوا أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik daripada apa yang telah mereka kerjakan.” (Qs. An-Nahl 96)
________________________________________
- Penyusun | Abdullah bin Suyitno (عبدالله بن صيتن)
- Disusun 19 Jumadal Awwal 1437 H / 28 Februari 2016