Saudaraku, hidarilah duduk di tempat satu ini,
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
إِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ فِي الشَّمْسِ فَقَلَصَ عَنْهُ الظِّلُّ، فَصَارَ بَعْضُهُ فِي الشَّمْسِ وَبَعْضُهُ فِي الظِّلِّ فَلْيَقُمْ
“Jika kalian berada di tempat yang panas, lalu tiba-tiba bayangan bangunan menutupi kita sebagian sehingga terkena teduh, maka hendaknya dia pindah.” (HR. Abu Daud 4823 shahih oleh al-Albani)
Sahabat Abu Iyadh meriwayatkan dari salah seorang sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau berkata :
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ نَهَى أَنْ يُجْلَسَ بَيْنَ الضِّحِّ وَ الظِّلِّ وَ قَالَ مَجْلِسُ الشَّيْطَانِ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melarang duduk di antara tempat yang terkena panas dan tempat yang terkena naungannya. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Itu adalah tempat duduknya setan.’ ” (HR. Ahmad 15421, shahih oleh Syuaib al-Arnauth)
Itulah tempat duduk syaiton
______________________________
- Penyusun | Abdullah bin Suyitno (عبدالله بن صيتن)
- Disusun 28 DzulQa’dah 1438 H / 21 Agustus 2017