Jangan remehkan amalan orang lain
إِنَّ عَبْدَ اللهِ العُمَرِيَّ العَابِدَ كَتَبَ إِلَى مَالِكٍ يَحُضُّهُ عَلَى الانْفِرَادِ وَالعَمَلِ، فَكَتَبَ إِلَيْهِ مَالِكٌ: إِنَّ اللهَ قَسَمَ الأَعْمَالَ كَمَا قَسَمَ الأَرْزَاقَ، فَرُبَّ رَجُلٍ فُتِحَ لَهُ فِي الصَّلَاةِ، وَلَمْ يُفتَحْ لَهُ فِي الصَّوْمِ، وَآخَرَ فُتِحَ لَهُ فِي الصَّدَقَةِ، وَلَمْ يُفتَحْ لَهُ فِي الصَّوْمِ، وَآخَرَ فُتِحَ لَهُ فِي الجِهَادِ.
فَنَشْرُ العِلْمِ مِنْ أَفْضَلِ أَعْمَالِ البِرِّ، وَقَدْ رَضِيْتُ بِمَا فُتِحَ لِي فِيْهِ، وَمَا أَظُنُّ مَا أَنَا فِيْهِ بِدُوْنِ مَا أَنْتَ فِيْهِ، وَأَرْجُو أَنْ يَكُوْنَ كِلَانَا عَلَى خَيْرٍ وَبِرٍّ.
Abdullah Al-Umari, seorang ahli ibadah, pernah menyurati Imam Malik (yang sibuk mengajar hadits) agar banyak menyendiri dan beramal shalih saja. Maka Imam Malik pun membalasnya:
“Sesungguhnya Allah telah membagi amalan sebagaimana pembagian rizki. Ada orang yang dimudahkan untuk memperbanyak shalat, namun tidak dimudahkan untuk mengerjakan puasa. Ada juga orang yang dimudahkan untuk memperbanyak sedekah, namun tidak dimudahkan untuk memperbanyak puasa. Ada juga orang-orang yang dimudahkan untuk berjihad (namun tidak dimudahkan dalam amal lainnya).
Menyebarkan ilmu merupakan salah satu amal kebaikan yang paling utama. Aku ridha dengan apa yang Allah mudahkan untuk ku. Aku juga memandang amalanku ini tidaklah lebih rendah dari amalanmu dan aku berharap semoga kita berdua selalu dalam kebaikan dan ketaatan.”
(Siyar A’lam An-Nubala 8/114)