Ibnu Rajab al-Hambali rahimahullah berkata :
وَيَوْمَ عَرَفَةَ هُوَ يَوْمُ الْعِتْقِ مِنَ النَّارِ فَيُعْتِقُ اللَّهُ مِنَ النَّارِ مَنْ وَقَفَ بِعَرَفَةَ وَمَنْ لَمْ يَقِفْ بِهَا مِنْ أَهْلِ الْأَمْصَارِ مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Hari Arafah adalah hari pembebasan dari api neraka. (Pada hari Arafah) Allah membebaskan dari api neraka orang-orang yang sedang wukuf di Arafah maupun yang tidak berwukuf dari kalangan kaum muslimin di berbagai penjuru dunia.
فَلِذَلِكَ صَارَ الْيَوْمُ الَّذِي يَلِيهِ عِيدًا لِجَمِيعِ الْمُسْلِمِينَ فِي جَمِيعِ أَمْصَارِهِمْ مَنْ شَهِدَ الْمَوْسِمَ مِنْهُمْ وَمَنْ لَمْ يَشْهَدْهُ لِاشْتِرَاكُهُمْ فِي الْعِتْقِ وَالْمَغْفِرَةِ يَوْمَ عَرَفَةَ
Oleh karena itu, hari setelah hari Arafah adalah hari Id (hari raya) bagi semua kaum muslimin di seluruh penjuru dunia; baik yang ikut menghadiri al-mausim (haji) maupun yang tidak. Sebab, mereka semuanya berserikat (dengan jamaah haji) dalam (mendapatkan keutamaan) dibebaskan dari api neraka dan mendapatkan ampunan pada hari Arafah.
📚 Lathaaif al-Ma’arif hlm. 276
Artikel Terkait
Mutiara Salaf
Meninggalnya Ulama Adalah Retakan Dalam Islam
- BY Tim Shahihfiqih
- 16 November 2016
- 0 Comments