Ibnul Qayyim rahimahullah menukilkan nasehat dari sahabat Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu :
إِنَّكُمْ فِي مَمَرِّ اللَّيْلِ وَ النَّهَارِ؛ فِي آجَالٍ مَنْقُوصٍ وَ أَعْمَالٍ مَحْفُوظَةٍ وَ الْمَوْتُ يَأْتِي بَغْتَةً؛ فَمَنْ زَرَعَ خَيْرًا فَيُوشِكُ أَنْ يَحْصُدَ رَغْبَةً وَ مَنْ زَرَعَ شَرًّا فَيُوشِكُ أَنْ يَحْصُدَ نَدَامَةً وَ لِكُلِّ زَارِعٍ مِثْلُ مَا زَرَعَ.
“Sungguh kalian berada dalam perjalanan (perputaran) malam dan siang; umur yang semakin berkurang, amalan yang selalu tercatat, dan kematian yang akan datang secara tiba-tiba. Siapa yang menabur benih kebaikan, dia akan memanen kebahagiaan. Siapa yang menanam kejelekan, dia akan menuai penyesalan. Setiap yang menanam akan mendapatkan semisal yang dia tanam.”
Al-Fawaid, hlm. 212