PERTANYAAN
هُنَاكَ فِي بَعْضِ الْمَسَاجِدِ يُصَلُّوْنَ، وَبَيْنَ كُلِّ شَخْصٍ وَشَخْصٍ فُرْجَةٌ مِتْراً أَوْ مِتْرَيْنِ زَعْمًا مِنْهُمْ أَنَّ هَذَا لِتَوَقِّي الْمَرَضَ فَمَا حُكْمُ ذَلِكَ؟!
Di sebagian masjid, orang-orang melakukan shalat jamaah. Namun antara satu orang dengan yang lain terpisah jarak 1 atau 2 meter. Mereka menganggap ini adalah upaya untuk mencegah penularan penyakit. Bagaimana hukum shalat seperti ini?
JAWABAN
لَا تَصِحُّ الصَّلَاةُ، وَيُعْتَبَرُوْنَ أَفْرَاداً، كَمَا لَوْ صَلُّوْا مُنْفَرِدِيْنَ
Shalatnya tidak sah. Mereka dianggap berdiri sendiri-sendiri sebagaimana kalau mereka shalat sendirian (munfarid).
____________
? Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad Hafidzhahullah
? https://youtu.be/VB35uWPAwPs (menit 44:15 – 44:37)