Hukum Mengamalkan Doa Awal Bulan

MENGAMALKAN DOA AWAL BULAN (mengamalkan awal bulan dzulhijjah,dzulqo’dah, muharram, shafar, rabiul awal dst..)

Beberapa saat yang lalu kami mendapat info sebagian orang mengeshare, bahkan sebagian mereka mencoret2 poster yang berisi doa awal bulan tanpa tabayyun dan mencari tahu duduk perkaranya. Tindakan mencoret2 poster tersebut menunjukkan lemahnya adab. Semoga Allah perbaiki adab mereka.

Padahal dalam bab doa ada kelonggaran berbeda dengan bab akidah. Sesuai dgn syarat2nya.

🔴 SEMISAL HADITS TERSEBUT DHAIF, APAKAH BOLEH DIAMALKAN?

Syaikh bin Baz rahimahullah ditanya:

‎الدعاء الذي يقال عند رؤية الهلال: اللهم أهله علينا باليمن والإيمان والسلامة والإسلام, هل هو ثابت؟

Apakah hadits tentang doa melihat hilal (bulan tsabit kecil di awal bulan) valid?

Beliau menjawab:

‎في سنده فيه ضعف، إذا قاله الإنسان لا حرج إن شاء الله، في سنده بعض المقال، …، اللهم أهله علينا باليمن والإيمان والسلامة والإسلام فلا بأس بهذا، فيه بعض الضعف لكن لا حرج إن شاء الله.

Sanad hadits doa tersebut lemah (dhoif). Apabila ada yang membaca doa tersebut maka tidak mengapa, insyaAllah. Karena memang sanad haditsnya diperbincangkan oleh sebagian ulama. Kalau seseorang berdoa, “Allaahumma ahlilhu ‘alainaa bil yumni wal iimaan was salaamati wal islaam” maka tidak mengapa. Jadi haditsnya ada kelemahan tapi tidak mengapa membaca doanya, insyaAllah. (https://binbaz.org.sa/fatwas/28193/مدى صحة دعاء رؤية الهلال)

Syaikh Shalih al fauzan hafidzhahullah pernah ditanya tentang bagaimana hukum mengamalkan doa dari hadits dhoif, berikut jawabannya : https://youtu.be/h3Pt6ujSMmY

____________

🔴 TERNYATA ADA RIWAYAT LAIN YANG MENGUATKAN, YANG SAMPAI KEPADA PARA SAHABAT. 

Hal ini sebagaimana disebutkan Ibnu Hajar al-Asqolani rahimahullah :

‎وأخرج له أبو القاسم والبغويّ من طريق أصبغ، عن ابن وهب بسند الحديث الّذي أخرجه له البخاري في الشركة- حديثا آخر رواه عن الصحابة، ولفظه: كان أصحاب رسول اللَّه صلى اللَّه عليه وسلّم يتعلّمون الدعاء كما يتعلمون القرآن إذا دخل الشّهر أو السنة: اللَّهمّ أدخله علينا بالأمن والايمان، والسّلامة والإسلام، وجواز من الشّيطان، ورضوان من الرّحمن.

‎وهذا موقوف على شرط الصحيح.

Abul Qosim al-Baghawi meriwayatkan dari jalan riwayat Ashbagh dari Ibnu Wahb dengan sanad hadis sebagaimana dalam shahih al-Bukhari dalam kitab “Syarikah” dari sebagian sahabat. Lafal riwayatnya adalah “Dahulu para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam semangat mempelajari doa ketika masuk bulan baru atau tahun ini sebagaimana semangat mereka mempelajari al-Qur’an.”

‎اَللَّهُمَّ أَدْخِلْهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالْإِيْمَانِ، وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ، وَجَوَازٍ مِنَ الشَّيْطَانِ، وَرِضْوَانٍ مِنَ الرَّحْمَنِ

“Ya Allah masukkan kami ke bulan (atau tahun) baru ini dengan keamanan, keimanan, keselamatan, dan keislaman. Selamatkan kami dari dikuasai setan dan mudahkan kami untuk menggapai keridhaan ar-Rahman.”

Hadits ini mauquf (hanya sampai sahabat dan bukan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam) dengan sanad sesuai dengan syarat kitab shahih. (Al-Ishobah fii Tamyiiz ash-Shohabah 4/218)