PERTANYAAN :
من المعلوم أن الله لا يقبل إلا طيباً، بعض الناس يحج بالمال الحرام، هل حجه مقبول؟
Telah diketahui bahwa Allah tidaklah menerima kecuali yang baik. Sementara sebagian orang berhaji dengan harta haram. Apakah hajinya diterima?
JAWABAN :
الشيخ: القول الراجح: أن حجه صحيح؛ لأنه ليس من شرط الحج المال، فيستطيع الإنسان أن يحج ببدنه، بخلاف الصدقة إذا تصدق بالمال الحرام لا تقبل منه؛ لأن الحرام وقع في عين العبادة. أما هذه فأعمال الإنسان وحركاته وطوافه وسعيه ووقوفه ورميه هذه أفعال ما هي دراهم ولا نفقة.فالصحيح: أن حجه صحيح، ولكنه لا يحل له أن يستهلك الأموال المحرمة لا في العبادة ولا غيرها، والواجب عليه أن يتخلص منها.
Pendapat yang benar hajinya tetap sah. Karena harta itu itu bukan termasuk syarat sahnya haji dan seseorang bisa berhaji dengan tubuhnya. Ini berbeda dengan sedekah. Jika bersedekah dengan harta haram, maka sedekahnya tidak diterima. Karena keharamannya terletak pada ibadahnya itu sendiri. Adapun ibadah haji ini maka amalan seseorang, gerakannya thowafnya, sa’inya, wuqufnya dan lemparan jumrahnya, semua ini adalah amalan tubuh bukan dirham dan bukan pula nafkah.
Maka pendapat yang benar adalah hajinya sah. Namun tidak boleh menggunakan harta haram baik untuk ibadah maupun selainnya. Wajib baginya untuk berlepas diri dari harta haram itu.
_______________________
- Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah
- Liqa al-Bab al-Maftuh 88