Umar bin Khattab Radhiyallahu ‘anhu berkata :
ومراجعة الحق خير من التمادى فى الباطل
“Dan rujuk kepada kebenaran itu lebih baik daripada berlama lama di dalam kebathilan.” (HR. Al Baihaqy 20324)
Ibnu Qoyyim Rahimahullah berkata :
“Ini adalah kitab (surat) yang agung yang telah di terima oleh Ummat.” (I’lamul Muwaqqi’in, 1 : 110)
Dalam sya’ir Arab disebutkan :
وَ لاَ تَرْجِ عَمَلَ اليَوْمِ إِلَى الغَدِ لَعَلَّ غَدًا يَأْتِي وَ أَنْتَ فَقِيْدُ
“Janganlah engkau menunda-nunda amalan (kebaikan) hari ini hingga besok, Seandainya besok itu tiba, mungkin saja engkau akan kehilangan.”
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ ۖ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ
“Hai orang-orang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya, dan sesungguhnya kepadaNyalah kamu akan dikumpulkan.” (Qs. Al-Anfal 24)
📌 Maka bila seseorang terus menerus dalam kebathilan dan berpaling dari seruan Allah serta RasulNya, padahal kondisi dan lingkungannya sangat mendukung dan membantunya, MAKA tidak berapa lama Allah akan menghalangi hatinya sehingga tidak memperoleh taufik untuk menyambut seruan Allah meskipun dia menginginkannya. Itu tiada lain akibat efek buruk dari sikap menunda dan berpaling serta enggan segera rujuk yang ada pada diri mereka di permulaan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
فَلَمَّا زَاغُوا أَزَاغَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ
“Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka.” (Qs. ash-Shaff 5)
Segeralah rujuk pada perintah Allah dan Anjuran RasulullahNya..
Sebelum Allah kunci dan palingkan hati kita dari Al-Haq karena sikap berpaling kita dan menunda-nunda..
___________________________