Belajar dari gempa yang meimpa saudara kita di Palu..
1. Bahwasanya nikmat tidak ada gempa (tidak bergeraknya tanah bumi) itu adalah karunia yang besar dari Allah Ta’ala. Dan itu adalah nikmat yang latut kita syukuri karena Allah Telah menahannya.
وَجَعَلْنَا فِى الْاَرْضِ رَوَاسِيَ اَنْ تَمِيْدَ بِهِمْ
“Dan Kami telah menjadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh agar bumi (tidak) guncang bersama mereka.” (Qs. Al-Anbiya 31)
2. Gempa di palu mengingatkan akan guncangan yang lebih dahsyat yaitu di hari kiamat :
كُمْ إِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيمٌ
“Sesungguhnya Goncangan pada hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat).” (Qs. Al Hajj 1).
3. Gempa Palu mengingatkan kita bahwasanya kiamat telah dekat. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَكْثُرَ الزَّلاَزِلُ.
“Tidak akan tiba hari Kiamat hingga banyak terjadi gempa bumi.” (Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir VI/358, no. 8012)
? Dari Salamah bin Nufail as-Sakuni Radhiyallahu anhu, beliau berkata :
كُنَّا جُلُوسًا عِنْدَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. (وَذَكَرَ الْحَدِيْثَ وَفِيْهِ) وَبَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ مُوتَانٌ شَدِيدٌ وَبَعْدَهُ سَنَوَاتُ الزَّلاَزِلِ.
“Kami pernah duduk-duduk bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam… (lalu beliau menuturkan haditsnya) dan sebelum Kiamat ada dua kematian yang sangat dahsyat, dan setelahnya terjadi tahun-tahun yang dipenuhi dengan gempa bumi.” Sunan Ibni Majah, kitab al-Fitan, bab al-Khusuuf (II/1349). Hadits ini shahih.
? Ibnu Rajab al-Hanbaly rahimahullah berkata:
“Esok hari (kiamat) jiwa-jiwa akan disempurnakan balasan atas perbuatan mereka, orang-orang yang menanam akan memanen apa yang mereka tanam, jika mereka berbuat baik maka mereka telah berbuat baik untuk diri mereka sendiri, namun jika mereka berbuat buruk maka alangkah buruknya apa yang telah mereka perbuatan.” (Lathaiful Ma’arif, jilid 1, hlm 232)
? Ibnu Hajar Al-Asqolani rahimahullah berkata :
“Telah terjadi banyak gempa di negeri-negeri bagian utara, timur, dan barat. Namun yang jelas bahwa yang dimaksud dengan banyaknya gempa adalah cakupannya yang menyeluruh dan terjadi secara terus-menerus.” (Musnad Ahmad IX/73-74, no. 6208)
Saudaraku kita tidak tahu kapan waktu (kiamat tiba) dan tak seorang mahlukpun yang tahu…
Akan tetapi hendaklah kita memuhasabah diri kita terhadap dosa dan amalan kita, untuk bekal setelah kehidupan ini..
? Fudhail bin iyadh rahimahullah berkata:
تُحْسِنُ فِيمَا بَقِيَ ، يُغْفَرُ لَكَ مَا مَضَى وَمَا بَقِيَ , فَإِنَّكَ إِنْ أَسَأْتَ فِيمَا بَقِيَ أُخِذْتَ بِمَا مَضَى وَمَا بَقِيَ
“Engkau berbuat kebaikan (amal shaleh) pada sisa umurmu (yang masih ada), maka Allah akan mengampuni (dosa-dosamu) di masa lalu, karena jika kamu (tetap) berbuat buruk pada sisa umurmu (yang masih ada), kamu akan di siksa (pada hari kiamat) karena (dosa-dosamu) di masa lalu dan (dosa-dosamu) pada sisa umurmu.” (Nukilan dari Jaami’ul ‘uluumi wal hikam hal. 464 dan Latha-iful ma’aarif hal. 108)
______________________
- Penyusun | Abdullah bin Suyitno (عبدالله بن صيتن)
- Disusun 25 Muharram 1440 H/ 5 Oktober 2018, Royal Embassy of Saudi Arabia Kuala Lumpur, Ba’da jumatan.