PERTANYAAN :
Berlebih-lebihan dalam menyiapkan hidangan buka puasa, apakah akan mengurangi pahala puasa?
JAWABAN :
فأجاب فضيلته بقوله: لا يقلل من ثواب الصيام، والفعل المحرم بعد انتهاء الصوم لا يقلل من ثوابه، ولكن ذلك يدخل في قوله تعالى: (وكُلُواْ وَاشْرَبُواْ وَلاَ تُسْرِفُوا إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ) فالإسراف نفسه محظور، والاقتصاد نصف المعيشة وإذا كان لديهم فضل فليتصدقوا به، فإنه أفضل
Tidak mengurangi pahala puasa, sebab perbuatan haram setelah selesainya puasa tidak mengurangi pahala. Akan tetapi perbuatan itu termasuk dalam firman Allah Ta’ala:
وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
“Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (Qs. Al-A’raf 31)
Jadi perbuatan israaf (berlebih-lebihan) itu sendiri dilarang. Adapun berlaku hemat dalam membelanjakan harta, setengah penghidupan. Sehingga jika mereka memiliki kelebihan hendaknya mereka menyedekahkannya, karena itu lebih utama.
____________________________
- Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah
- www.sahab.net/forums/index.php?app=forums&module=forums&controller=topic&id=112942