Dalam sebuah Hadits shahih, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda :
مَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ ، فَرَّقَ اللهُ عَلَيْهِ أَمْرَهُ ، وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ ِ، وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلَّا مَا كُتِبَ لَهُ ، وَمَنْ كَانَتِ الْآخِرَةُ نِيَّـتَهُ ، جَمَعَ اللهُ أَمْرَهُ ، وَجَعَلَ غِنَاهُ فِيْ قَلْبِهِ ، وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ.
“Barangsiapa tujuan hidupnya adalah dunia, maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya, menjadikan kefakiran di kedua pelupuk matanya, dan ia tidak mendapatkan dunia kecuali menurut ketentuan yang telah ditetapkan baginya. Barangsiapa yang niat (tujuan) hidupnya adalah negeri akhirat, Allah akan mengumpulkan urusannya, menjadikan kekayaan di hatinya, dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina.”(HR. Ibnu Majah, dishahihkan oleh Syaikh Albani)
Syaikh Prof. Dr. Sulaiman Ar Ruhaili hafidzahullah (ketika beliau menjelaskan hadits diatas) berkata :
Barangsiapa yang menjadikan dunia sebagai tujuan utama dalam kehidupannya serta menggantungkan hatinya kepada selain Allah, maka Allah akan mencerai beraikan urusannya, sehingga tidak akan merasakan ketenangan.
Barangsiapa yang hatinya tidak merasakan ketenangan bagaimana hidupnya akan bahagia?
Banyaknya harta yang dimiliki oleh seseorang, tidak akan berguna apabila hati tidak mendapatkan ketenangan.
Allah menjadikan kefakiran di depan matanya, maka dia disiksa dengan kekayaannya. Orang tersebut senantiasa merasa dirinya miskin walaupun harta kekayaan nya melimpah. Dia hanya lelah untuk mengumpulkan harta dan dia tidak bisa mengambil manfaat darinya.
Rezeki itu seperti ajal, (semuanya sudah ditentukan) tidak bisa bertambah dan tidak bisa berkurang.
Barangsiapa menjadikan Allah dan negeri akherat sebagai tujuan utamanya. Maka hatinya akan tenang.
Sebagian orang sholeh berkata : betapa banyak orang yang memiliki harta melimpah tidak bisa tidur nyenyak, betapa banyak orang miskin yang bisa tidur dengan nikmat sebelum dia sampai ke ranjangnya.
Hatinya dipenuhi dengan kecukupan, qona’ah, kekayaan, berapapun rezeki yang dia dapatkan dia akan bersyukur dan mengucapkan alhamdulillah, dia merasa seperti orang kaya.
Seseorang tidak akan bertambah rezekinya karena kemaksiatan. Dan tidak akan berkurang karena melakukan ketaatan.
Apabila adzan berkumandang, kemudian bergegas menuju ke masjid dan menutup tokonya, tidak akan berkurang rezeki nya. Bahkan dia akan mendapatkan keberkahan.
Apabila ada adzan berkumandang, (orang yang pikirannya hanya dunia dan awam terhadap agama)dia tidak bergegas ke masjid, dan tetap melakukan jual beli, orang yang melakukan demikian rezekinya tidak akan bertambah.
______________________________
- Faedah diatas diambil dari potongan ceramah yang beliau sampaikan
- Ustadz Budi Santoso, Lc