Ibnu Rajab al-Hanbali rahimahullah berkata :
مِنْ عَلَامَاتِ الْعِلْمِ النَّافِعِ؛ أَنَّهُ يَدُلُّ صَاحِبُهُ عَلَى الْهَرَبِ مِنْ الدُّنْيَا، وَأَعْظَمُهَا الرِّيَاسَةُ وَالشُّهْرَةُ وَالْمَدْحُ.وَإِنَّ صَاحِبَ الْعِلْمِ النَّافِعِ لَا يَدَّعِي الْعِلْمَ وَلَا يَفْخَرُ بِهِ عَلَى أَحَدٍ، وَلَا يُنْسَبُ غَيْرُهُ إِلَى الْجَهْلِ إِلَّا مَنْ خَالَفَ السُّنَّةَ وَأَهْلَهَا
“Di antara tanda ilmu yang bermanfaat adalah membimbing pemiliknya untuk lari meninggalkan dunia. Adapun (bahaya) terbesar dari perkara dunia adalah kepemimpinan, ketenaran, dan pujian. Sungguh, orang yang memiliki ilmu yang bermanfaat tidak akan mengaku-aku memiliki ilmu, tidak membanggakannya kepada siapapun, dan tidak akan menganggap orang lain bodoh, kecuali terhadap orang yang menyelisihi sunnah (ajaran) Nabi dan menentang orang-orang yang berpegang teguh dengannya.”
Majmu Rasail Ibnu Rajab, jilid 3, hlm. 13