๐ค Syaikh Muhammad bin Shalih al’Utsaimin rahimahullah:
ุฅุฐุง ุฑุฃูุช ู ุตุงุจูุง ูู ุนููู ุฃู ุจุฏูู ุ ูุจููุช ุฑุญู ูุฉ ุจูู ุ ูููุฐุง ุฏูููู ุนููู ุฃู ุงููู ุฌูุนู ููู ูููุจู ุงูุฑุญูู ุฉ ุ ูุฅุฐุง ุฌูุนู ุงููู ููู ูููุจ ุงูุฅูุณูุงู ุฑุญูู ุฉ ููุงู ู ูู ุงูุฑุญูู ุงุก ุงููุฐูู ูุฑุญู ูููู ุงููู ุนูุฒ ูุฌูู .ูุณูุฃู ุงููู ุฃู ูุฑุญู ููุง ูุฅููุงูู ุจุฑุญู ุชูู
Apabila engkau melihat orang yang ditimpa ujian pada akal atau badannya kemudian engkau menangis karenanya, maka ini merupakan tanda bahwa Allah telah menjadikan pada hatimu sifat rahmat. Apabila Allah telah menjadikan pada hati seseorang sifat rahmah, maka dia termasuk orang-orang yang suka menebar kasih sayang sehingga Allah ‘Azza wa jalla akan merahmati mereka. Kita meminta kepada Allah agar Allah merahmati kita dan kalian semua dengan rahmat-Nya.
____________________
- Syarah Riyadhush Shalihin 209/1