• Sudah 1 bulan anakku tidak mau sekolah..
• Anakku lebih suka main game dari pada belajar..
• Kenapa anakku enggan belajar AlQuran dan shalat..
• Anakku enggan berhijab..
• Anak SD memukul temannya hingga terluka..
• Pelecehan seksual sesama anak SD..
Kenapa demikian terjadi?
Faktor mendidik dari orang tua sangatlah penting. Dan berpengaruh besar dalam faktor penyebab anak menjadi demikian nakal.
Orang tua ataupun wali dari anak hendaknya sudah mengajarkan sejak dini hal-hal yang diperlukan anak ketika ia baligh nanti.
Hendaklah anak sudah diajarkan akidah yang benar mengenai keimanan kepada Allah, Malaikat, Al-Qur’an, Rasul dan hari akhir.
Begitu pula hendaknya anak diajarkan ibadah yang benar. Sejak kecil anak semestinya diarahkan untuk mengerti shalat, puasa, thoharoh (bersuci) dan semacamnya. (Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah 13: 11)
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
مُرُوا أَوْلاَدَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرِ سِنِينَ وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِى الْمَضَاجِعِ
“Perintahkan anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat ketika mereka berumur 7 tahun. Pukul mereka jika tidak mengerjakannya ketika mereka berumur 10 tahun. Pisahkanlah tempat-tempat tidur mereka.” (HR. Abu Daud 495) shahih.
Hendaklah anak juga diperkenalkan haramnya zina dan liwath. Juga diterangkan mengenai haramnya mencuri, meminum khomr (miras). Haramnya dusta, ghibah dan maksiat semacam itu.
Sebagaimana pula diajarkan bahwa jika sudah baligh (dewasa), maka sang anak akan dibebankan berbagai kewajiban. Dan diajarkan pula pada anak kapan ia disebut baligh. (Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah 13: 11)
Begitu pula Rasul saat mengajarkan adab makan yang benar pada anak. Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda :
يَا غُلاَمُ سَمِّ اللَّهَ ، وَكُلْ بِيَمِينِكَ وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ
“Wahai anak kecil, sebutlah nama Allah (bacalah bismillah) ketika makan. Dan makanlah dengan tangan kananmu. Serta makanlah (dimulai dari) yang ada di dekatmu.” (HR. Bukhari 5376)
Al-Ummu madrosatul uula, iza a’dadtaha a’dadta sya’ban thayyibal a’raq. (Ibu adalah sekolah pertama bagi anaknya, bila Engkau mempersiapkanya, maka engkau telah mempersiapkan generasi terbaik)
_____________________________
Ingatlah Firman Allah subhanahu wa ta’ala :
إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum hingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (Qs. Ar-Ra’d 11)
Maka hendaklah perubahan jika engkau menginginkan kebaikan, maka mulailah dari diri sendiri, dan janganlah engkau terlalu berharap untuk bisa memberikan didikan kebaikan bagi anakmu jika engkau sendiri enggan melakukan kebaikan yang engkau berikan tersebut.
Seperti seorang ibu yang ingin anaknya menjadi seorang muslim/muslimah yang baik yang kelak bisa mendoakannya, tapi sayang dirinya sendiri enggan untuk mempelajari tentang syari’at Allah dan RasulNya shalallahu alaihi wasallam, baik dimana perintahnya maupun larangannya. Berhijab pun masih meremehkan dan belum memahami hukumnya, maka hal seperti ini hendaklah dikoreksi, karena Allah telah menjelaskan dengan tegas dalam firmannya. Bahwa Allah tidak akan mengubah keadaanya hingga dia merubah apa yang ada pada diri mereka sendiri.
Wallahu a’lam.
Semoga Allah mudahkan kita dalam kebaikan.
____________________________
- Penyusun : Abdullah bin Suyitno (عبدالله بن صيتن)