Allah Ta’ala berfirman :
وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا
“Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah, maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah.” (Qs. Al-Jinn 18)
Allah Tabaraka wa Ta’ala juga berfirman :
فِي بُيُوتٍ أَذِنَ اللَّهُ أَنْ تُرْفَعَ وَيُذْكَرَ فِيهَا اسْمُهُ يُسَبِّحُ لَهُ فِيهَا بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ
“Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-namaNya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang.” (Qs. An-Nur 36)
Syaikh Sa’id Ali Wahf al-Qahthani Berkata :
“Masjid memiliki kedudukan dan keutamaan dalam Islam, oleh karena itu Allah Azza wa Jalla menyebutkannya dalam Kitab-Nya pada 18 tempat.” (al-Mu’jam al-Mufahras Li alfazhil Quranil Karim, 345)
Bahkan Masjid adalah tempat yang Paling Allah cintai di muka bumi, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
أَحَبُّ البِلادِ إلَى اللهِ مَسَاجِدُهَا ، وَأبْغَضُ البِلاَدِ إلَى اللهِ أسْوَاقُهَا
“Tempat yang paling dicintai Allah adalah masjid-masjidnya, dan tempat yang paling Allah benci adalah pasar-pasarnya.” (HR. Muslim 671, dalam Kitabul Masajid wa mawadhi’us Shalat)
Imam Nawawi rahimahullah berkata :
“Tempat-tempat yang paling Allah cintai dari sebuah negeri adalah masjid-masjidnya” karena masjid merupakan tempat-tempat ketaatan, terbangun atas dasar takwa. Sementara tempat yang paling Allah Azza wa Jalla benci dari suatu negeri adalah pasar-pasarnya. Karena pasar (sering) menjadi tempat perbuatan menipu, riba, sumpah-sumpah dusta, melanggar janji, berpaling dari dzikrullah dan tindakan-tindakan lain yang semakna.” (Syarh Shahih Muslim Karya Imam An-Nawawi 5/177)
Diantara cerminan Hamba Allah Ta’ala yang beriman adalah memakmurkan masjid :
إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ
“Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir.” (Qs. At-Taubah 18)
_____________________
- Penyusun | Abdullah bin Suyitno (عبدالله بن صيتن)
- Disusun 22 Sya’ban 1439 H / 9 Mei 2018, Masjid Nurul Iman Blok M