Home / Artikel / Berawal Dari Hal Sepele Yang Dianggap Baik..

Berawal Dari Hal Sepele Yang Dianggap Baik..

Buku Shahihfiqih - Buku Fahd Project

Saudaraku Renungilah perkataan para ulama berikut ini..

Imam Abu Muhammad al-Hasan bin ‘Ali bin Khalaf al-Barbahari rahimahullah berkata :
“Jauhilah setiap perkara bid’ah sekecil apapun, karena bid’ah yang kecil lambat laun akan menjadi besar. Demikian pula kebid’ahan yang terjadi pada ummat ini berasal dari perkara kecil dan remeh yang mirip kebenaran sehingga banyak orang terpedaya dan terkecoh, lalu mengikat hati mereka sehingga susah untuk keluar dari jeratannya dan akhirnya mendarah daging lalu diyakini sebagai agama. Tanpa disadari, pelan-pelan mereka menyelisihi jalan lurus dan keluar dari Islam.” (Syarhus Sunnah lil Imaam al-Barbahary 7, tahqiq Khalid bin Qasim ar-Radadi, cet. II/Darus Salaf, tahun 1418 H)

? Sufyan ats-Tsaury rahimahullah berkata:

اَلْبِدْعَةُ أَحَبُّ إِلَى إِبْلِيْسَ مِنَ الْمَعْصِيَةِ وَالْمَعْصِيَةُ يُتَابُ مِنْهَا وَالْبِدْعَةُ لاَ يُتَابُ مِنْهَا.

“Perbuatan bid’ah lebih dicintai oleh iblis daripada kemaksiatan. (Karena) pelaku kemaksiatan masih mungkin ia untuk bertaubat dari kemaksiatannya sedangkan pelaku kebid’ahan sulit untuk bertaubat dari kebid’ahannya.” (Syarah Ushuul I’tiqaad Ahlis Sunnah wal Jama’ah 238)

Oleh karena itu, betapa berharga nasehat dari Imam Asy Syathibi rahimahullah dalam berpegang dengan sunnah..

? Imam Asy Syathibi rahimahullahu Ta’ala berkata :
“Aku sempat dilanda kebimbangan, apakah tetap mengikuti sunnah dengan konsekwensi menyelisihi kebiasaan masyarakat (yang menyimpang dari syariat islam), ataukah mengikuti saja kebiasaan mereka. Apabila tetap berpegang pada sunnah bisa di pastikan aku akan menanggung akibat (celaan dan kebencian) yang dialami siapapun yang tidak sejalan dengan kebiasaan masyarakatnya, apalagi jika masyarakatnya itu mengklaim amalan merekalah yang sesuai sunnah, bukan yang lain. Hanya saja, di balik beban berat tersebut aku akan meraih pahala yang besar. Setelah mempertimbangkan secara matang, akupun menyimpulkan bahwa derita akibat mengikuti sunnah adalah keselamatan yang sesungguhnya, sementara manusia tidak mungkin menyelamatkanku dari azab Allah sedetikpun.” (Kitab Al- I’tishom 1 : 34-35)

Wallahu waliyyut taufiq was sadaad

_______________________

  • Penyusun | Abdullah bin Suyitno (عبدالله بن صيتن)
  • Disusun 3 Rabbi’ul Awwal 1439 H / 22 November 2017

About Tim Shahihfiqih

Seorang tholabul ilmi di bumi Allah. | Kepala Bidang Pendidikan Bimbingan Islam (Agustus 2015 - Maret 2016 Berlanjut Januari 2017- Januari 2018) | Kepala Bidang Dakwah Offline Bimbingan Islam (Agustus 2015 - Maret 2016 Berlanjut Januari 2017- Januari 2018) | Kepala Divisi BiASTV (2017- Juli 2019) | Manajer Program CS Peduli (September 2018- Juli 2019) | Media Dewan Fatwa Perhimpunan Al Irsyad (Februari 2018 - Januari 2019) | Ketua HSI Media (Agustus 2019 - Februari 2021)

Check Also

Perhatikan Aib Dirimu!

Abu Hatim Muhammad Ibnu Hibban al-Bustiy rahimahullah berkata, والعاقل لا يخفى عليه عيب نفسه، لأن …

Keutamaan Memuji Allah Ketika Sakit

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : ‎إذا مرِض العبدُ بعث اللهُ إليه ملكين فقال: انظرا …

Kirim Pertanyaan ke Shahihfiqih.com - Bertanya ke ulama - Kirim pertanyaan ke Ulama