Nasehat Ulama
وَقد قيل لِلْحسنِ الْبَصْرِيِّ: أيحسد الْمُؤمن فَقَالَ مَا أنساك إخوة يُوسُف لا أَبَا لَك وَلَكِنْ عَمِّه فِي صدرك فَإِنَّهُ لَا يَضرُّك مَا لم تَعْدُ بِهِ يدًا وَلِسَانًا، فَمن وجد فِي نَفسه حسدا لغيره فَعَلَيهِ أَن يسْتَعْمل مَعَه التَّقْوَى وَالصَّبْر فَيكْرَهَ ذَلِك من نَفسه،
Pernah ditanyakan kepada Al Hasan Al Bashri : “Apakah seorang mukmin itu bisa hasad (dengki)?” Beliaupun menjawab : “Tidakkah engkau ingat bagaimana kisah saudara saudaranya Yusuf?, Tidak bisa dihindari (oleh seorang mukmin sekalipun)?. Namun sembunyikan hasad itu dalam dadamu. Selama hasad itu tidak dilampiaskan , (dengan tangan dan Lisan) maka penyakit itu tidak akan membahayakanmu. Barangsiapa yang mendapati pada dirinya penyakit hasad terhadap orang lain, maka hadapilah dengan taqwa dan kesabaran. Hendaklah ia membenci sifat hasad tersebut pada dirinya.
________________________
- Amrodhul qalb wa syifauha karya Ibnu Taimiyah 21