Artikel Tazkiyatun Nafs

Hindari Sikap Banyak Berbicara (cerewet)

Seorang muslimah hendaknya tidak berbicara kecuali hal-hal yang bermanfaat. Karena dari faktor bicara ini bisa mengindikasikan keimanan seseorang. Allah Subhanahu wa Ta’ala mensifati orang-orang yang beriman, bahwa mereka yang beriman menjauhi perkara sia-sia. 

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ، الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ، وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ

“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman. Yaitu orang-orang yang khusyu’ dalam sembahyangnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (PERBUATAN DAN PERKATAAN) yang tiada berguna.” (Qs. Al-Mukminun 1-3)

Rasulullah shalallahu alaihi wasallam juga bersabda :

وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya dia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhori 6475 dan Muslim 74)

📌 Disini Allah Subhanahu wa Ta’ala menekankan bahwa diantara baiknya indikator keimanan seseorang adalah tidak banyak bicara, terlebih pada perkara-perkara yang tidak bermanfaat bagi dirinya. Dan RasulNya shalallahu alaihi wasallam juga menekankan bahwa barang siapa yang benar baik keimananya maka hendaknya hanya berbicara pada hal-hal yang baik atau jika tidak lebih baik diam dari sesuatu yang bisa berakibat tidak baik.

Follow Akun Kami

Berdasarkan Al-Qur’an, As-Sunnah, dengan pemahaman generasi terbaik para Shahabat ridwanullah ‘alaihim jami’an, Ijma.

Shahihfiqih.com © Copyright 2024 | All Rights Reserved
Powered by Fahd Network