Artikel Mutiara Salaf

Pentingnya Sifat Malu

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إن مما أدرك الناس من كلام النبوة إذا لم تستحي فاصنع ما شئت

“Sesungguhnya di antara kalimat kenabian pertama yang sampai ke tengah-tengah manusia adalah ‘Jika engkau tidak malu, berbuatlah sekehendakmu’.” (HR. Bukhari 60) Kitab Al Anbiya

👤 Tentang sabda beliau tersebut Ibnu Rajab rahimahullah berkata: “Ada dua pendapat tentang maknanya: 

Pertama: Bahwa sabda beliau shalallahu alaihi wasallam tersebut bukanlah bermakna perintah untuk melakukan sesuatu yang disukainya, tetapi bermakna tentang celaan dan larangan.

Kedua: Bahwa sabda beliau shalallahu alaihi wasallam tersebut merupakan perintah untuk melakukan apa yang dia inginkan, menurut lahiriah perintah itu. Maknanya, jika perbuatan yang ingin dia lakukan itu merupakan perkara yang dia tidak perlu malu terhadap Allah maupun manusia dalam melakukannya, karena perbuatan tersebut termasuk amalan ketaatan atau akhlak terpuji dan adab yang dianggap baik, maka ketika itu lakukanlah apa yang kau inginkan. 

🔴 Malu adalah sifat yang termasuk akhlak yang utama dan merupakan perhiasan manusia. Dengan hilangnya sifat malu, dilakukanlah setiap kejelekan…

🔴 Sehingga tertumpahlah darah manusia, ternodailah kehormatan, dan dilaksanakanlah perbuatan keji…

🔴 Orang yang tua tidak dihormati, berbaurlah laki-laki dengan perempuan, wanita keluar dengan menampakkan perhiasan dan dandanannya, serta berpergian tanpa mahram. Juga seseorang mendengar kebenaran namun menolaknya…

👤 Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah berkata : 

“Lima diantara tanda-tanda kecelakaan: kekerasan hati, mata tidak mengeluarkan air mata (tidak dapat menangis), sedikitnya sifat malu, cinta dunia, dan panjang angan-angan”

___________________________

  •  Nashihati lin Nisaa’

Follow Akun Kami

Berdasarkan Al-Qur’an, As-Sunnah, dengan pemahaman generasi terbaik para Shahabat ridwanullah ‘alaihim jami’an, Ijma.

Shahihfiqih.com © Copyright 2024 | All Rights Reserved
Powered by Fahd Network